Infrastruktur Daerah dan IT Jadi Masalah Pengembangan Wisata di Kepri
[Tim Kunspek Komisi X DPR RI dipimpin Sutan Adil Hendra foto bersama usai pertemuan dengan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau/Foto:Iwan Armanias/Iw}
Kunjungan wisatawan manca negara (wisman) ke Indonesia, secara kumulatif pada periode Januari sampai dengan Februari 2018 berjumlah 2.301.736 kunjungan atau mencapai 115,1 persen dari target yang telah ditetapkan, atau tumbuh sebesar 8,0 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Demikian ditegaskan Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi X DPR Sutan Adil Hendra (SAH) saat memimpin pertemuan dengan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) beserta jajaran terkait, di Gedung Graha Kepri, Batam, Jum’at (29/6/2018).
Lebih jauh, Politisi Fraksi Gerindra ini mengatakan, berkaitan dengan prioritas nasional pengembangan pariwisata, industri pariwisata Batam terus tumbuh di 2018 ini dengan mengembangkan enam destinasi baru. “Destinasi baru yang tengah disiapkan tersebut akan melengkapi tujuan wisata yang sudah ada, diantaranya wisata belanja hingga sport tourism,” ungkapnya.
Konsep alam dan ekowisatanya pun terus dikembangkan. Pengembangan tujuan wisata di Batam terus dilakukan, sehingga posisi Batam yang strategis akan semakin lengkap dengan tambahan enam destinasi baru. Penambahan itu diantaranya, kata SAH, wisata kuliner, belanja, budaya dan sejarah, hingga alam dan ekowisata.
Untuk olahraga dan rekreasi juga ada, selain kesehatan dan kebugaran. Dan Pemda Kota Batam juga mengembangkan konsep Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Selain itu, kata Sutan, berdasarkan informasi dari Kemenpar RI bahwa arah pengembangan pariwisata tahun 2019 yang termasuk usulan prioritas, yaitu Great Kepri sebagai salah satu destinasi branding dari sepuluh pemasaran pariwisata prioritas.
“Jadi permasalahan yang kita dapat di Provinsi Kepri ini yang berkaitan erat dengan permasalahan destinasi wisata diantaranya, infrastruktur daerah yang belum merata dan IT yang masih rendah. Selain itu, sarana dan prasarana untuk pengembangan pariwisata belum memadai, masih kurangnya pemberdayaan masyarakat di sekitar obyek wisata dan terbatasnya anggaran pembangunan daerah di Provinsi Kepri,” katanya dengan menambahkan bahwa Batam sebagai prioritas pengembangan pariwisata, terlebih Batam merupakan penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ketiga setelah Bali dan Jakarta. (iw/sc)